16 Januari 2009

SUAMIKU MELARIKAN DIRI KARENA TERJERAT UTANG

Dalam mengarungi kehidupan terkadang seseorang harus berjuang dalam keterpurukan dan kemiskinan, dan terkadang penuh kemuliaan dan gelimang harta duniawi dua hal yang kontradiktif memang, tetapi semua itu harus tetap dijalani seorang insani sebagai konsekwensi dari takdir hidupnya. Apapun yang terjadi hidup harus tetap diteruskan walaupun terkadang nasib buruk sering menyapa tetapi keimanan dan kehormatan tetap harus dijaga. Jangan sampai menggadaikan kehormatan dengan segepok harta walau kita sedang kelaparan. Karena kalau hal tersebut digadaikan maka seorang insan tidak lebih seperti hewan.

Marni (sebut saja demikian) adalah sebuah contoh potret buram insan miskin yang hidupnya penuh dengan cobaan dan kesedihan. Karena kemiskinan akut yang diderita rumah tangganya nyaris membuat dirinya gila, karena terjerat hutang piutang dengan orang lain suaminya terpaksa melarikan diri, tragisnya lagi saat suaminya masih dalam pelarian anak sulungnya tewas dalam saluran irigasi tanpa pernah diketahui suaminya. Marni mencoba pasrah terhadap nasib yang menimpanya, karena dia menganggap apa yang terjadi adalah karma yang harus ditanggung sebagai penebus dosanya. Berikut penuturan lengkapnya pada Hamdani dari Tabloid Modus Aceh.

Aku adalah seorang istri dari tiga orang anak yang masih balita, awalnya kehidupan rumah tanggaku cukup bahagia meski kemiskinan adalah bagian keseharian rumah tangga kami, tetapi aku dan suamiku Musa (samaran) cukup pasrah dengan keadaan yang menimpa keluarga kami. Kami menganggap semua itu adalah cobaan dan takdir dari Yang Maha Kuasa yang harus kami terima dengan hati yang tulus ikhlas.

Petaka yang menimpa keluarga kami berawal dari kenekatan suamiku membuka usaha pembuatan batu bata, meski tanpa modal dengan berutang disana sini suamiku berhasil membangun usaha batu bata yang terletak di samping rumah kami. Saat itu usaha batu bata adalah sebuah usaha yang sedang naik daun dan sangat diminati oleh banyak orang di Aceh, maklum Aceh baru saja diguncang bencana tsunami yang maha dahsyat pada tanggal 26 Desember 2004 yang memakan ratusan ribu orang dan meluluhlantakkan ribuan bangunan. Sehingga dalam rangka rehabilitasi dan rekonstruksi tentu membutuhkan banyak sekali bahan baku bangunan, salah satunya adalah batu bata.

Awalnya usaha batu bata suamiku berjalan lancar dan mendatangkan keuntungan yang lumayan, sehingga keadaan perekonomian rumah tangga kami semakin membaik, anak-anak yang biasanya berpakaian lusuh dan compang camping sekarang bisalah kami membeli beberapa potong baju baru buat mereka. Aku juga bisa membeli beberapa mayam emas sebagai tabungan sekaligus untuk perhiasan.

Kehidupan terus berjalan, memasuki tahun kedua usaha pembuatan batu bata keadaan mulai tidak normal, bang Musa suamiku mulai sering uring-uringan setiap pulang mengantarkan batu bata ke Banda Aceh, setiap kutanya “Ada apa bang, kok kelihatan murung begitu?”

Sumaiku hanya mendengus dan berusaha menghindar sambil mengatakan, “Ah, gak ada apa-apa, kamu tenang aja urus saja anak-anak dengan baik”. Jawabnya dengan singkat.

Hari-hari rumah tanggaku semakin tidak normal, suamiku sering tidak di rumah uang untuk nafkah rumah tangga memang selalu disediakan tetapi nafkah batin nyaris tidak pernah dipenuhi. Sebagai wanita normal aku menderita juga menghadapi kenyataan pahit ini, dan ini sungguh menyiksa.

Suatu malam Mulyadi (samaran) seorang pemuda yang bekerja di tempat pembakaran batu bata suamiku datang ke rumah untuk menemui suamiku, tujuannya menagih upah yang telah lama tidak dibayar oleh suamiku, setelah kupersilahkan masuk dan kujelaskan bahwa suamiku sudah jarang pulang ke rumah dia nampak kecewa. Aku memahami kekecewaannya tersebut, tetapi aku mencoba memberi pengertian dan dia nampak mengerti. Dari Mulyadi tersebutlah akhirnya kuketahui bahwa berubahnya suamiku akibat terlilit utang penjualan batu bata di Banda Aceh.

Setelah mendengar penjelasan pemuda tersebut aku baru paham terhadap perubahan yang tejadi pada suamiku akhir-akhir ini ternyata akibat terlilit utang. Suatu hari sepulang dari Banda Aceh aku mencoba menanyakan hal itu pada suamiku dia juga mengakuinya. Dia kelihatan resah dan gelisaha menghadapi hal tersebut.

Selang dua hari kemudian suamiku kembali berangkat ke Banda Aceh, katanya mau menagih hutang-hutang yang belum terlunasi, mengenai dapur batu-bata kami nyaris tidak terurus lagi karena kehabisan modal usaha.

Anehnya atau kebetulan setiap suamiku berangkat ke Banda Aceh Mulyadi juga datang ke rumah dengan alasan mencari suamiku, sehingga antara mereka praktis tidak pernah ketemu karena selisih jalan. Karena keseringan ke rumah kami jadi akrab sampai suatu malam di tengah hujan yang lebat dan anak-anak sudah pada tidur entah siapa yang mulai kami larut dalam pelukan setan, dan setan ternyata sangat kuat menggoda kami berdua sehingga dahagaku yang sudah lama tidak terlampiaskan malam ini larut dalam desah nafas jahanam. Tetapi setelah itu kami sangat menyesalinya, berdua kami menangis penuh penyesalan. Dan Mulyadi juga meminta maaf karena telah merusak pagar ayu rumah tangga orang, dan dia juga mengatakan dengan kejadian ini uang upahnya pada suamiku disuruh anggap lunas saja.

Aku sedikit merasa terhina sebenarnya, karena seperti menjual tubuhku untuk melunasi hutang suamiku, tetapi apa dayaku? Karena pada kenyataannya aku juga butuh kehangatan, suatu hal yang sudah sekian lama tidak diberikan suami padaku.

Setelah kejadian itu aku sangat menyesal dan merasa sangat tidak tahu diri, suami sedang dililit masalah aku malah melampiaskan nafsu dengan lelaki lain. Aku merasa diriku sangat egois, tetapi apa daya nasi telah menjadi bubur.

Suatu malam suamiku pulang ke rumah, ternyata kepulangannya kali ini adalah untuk pamit padaku, katanya dia harus pergi dulu untuk beberapa saat untuk menghindari hutang-hutangnya. Dia juga mengatakan kalau tidak pergi akan dihabisi, sehingga suamiku menghadapi ancaman tersebut merasa sangat ketakutan.

Setelah menciumi anak-anak kami dan meninggalkan uang ala kadar suamiku langsung berangkat tanpa memberitahu kemana arah dan tujuan yang dituju. Aku hanya bisa menangis tubuhku terasa linglung sehingga saat melihat suamiku naik ke bus menuju arah timur aku nyaris kehilangan harapan. Ditambah lagi aku belum sempat meminta maaf atas perselingkuhanku beberapa waktu lalu. Sebenarnya bukan tidak sempat meminta maaf tetapi aku tidak berani dan momennya juga tidak tepat untuk itu.

Setelah enam bulan kepergian suamiku yang tidak kutahu kemana, suatu hari petaka menimpa seorang anak sulungku yang berusia 10 tahun, dia hanyut di saluran irigasi desa dan setelah dilakukan pencarian oleh penduduk desa yang merasa simpati dan prihatin akhirnya putra sulungku ditemukan telah menjadi mayat. Menghadapi kenyataan tersebut hatiku nyaris remuk redam, tetapi semua ini harus kutanggung sendiri. Karena untuk membagi dan memberitahu duka ini bersama bang Musa dia juga tidak pernah kutahu entah dimana.

Menghadapi kenyataan pahit ini akal sehatku nyaris tidak bekerja, berhari-hari aku bengong seperti kehilangan harapan dan gairah hidup. Aku berpikir saat itu sudah tidak waras lagi, hanya karena melihat anak-anakku yang masih kecil dua orang lagi kesadaranku bisa kembali. Aku bertekad harus sehat supaya tetap bisa menjaga dan mendidik anak-anakku yang masih tinggal. Tangis bocah kecilku menyadarkan lamunanku saat itu.

Beberapa hari setelah meninggalnya anak sulung kami baru suamiku berhasil terdeteksi oleh seorang tetanggaku melalui HP, setelah diberitahu keesokan harinya bang Musa dengan diam-diam pulang ke rumah. Sesampainya di rumah meledaklah tangisannya dan aku juga larut dalam haru. Beberapa orang tetangga mencoba menenangkan kami dengan memberi pengertian bahwa semua ini adalah musibah dari Allah SWT yang harus disikapi dengan lapang dada.

Aku juga mencoba mengiyakan perkataan tetanggaku tersebut, sekaligus mencoba memahami musibah ini dari sudut pandangku sendiri sebagai lebih dari musibah buatku tetapi sekaligus cobaan dan karma yang harus kutanggung sebagai akibat dari perselingkuhanku. Meski dalam Islam tidak mengenal karma aku mencoba memahaminya begitu. Tetapi satu hal yang masih mengganjal sampai hari ini aku tidak pernah berani meminta maaf kepada suamiku atas perselingkuhanku tersebut. Sampai suatu malam suamiku minta pamit kembali untuk meneruskan pelariannya. Dia berjanji akan kembali kalau sudah ada uang untuk bisa melunasi utang-utangnya. Selamat jalan bang Musa…maafkan daku!***

2 komentar:

  1. aslamu alaikum wr wb..
    bismillahirrahamaninrahim,,senang sekali saya bisa menulis
    dan berbagi kepada teman2 melalui tempat ini,
    sebelumnya dulu saya adalah seorang pengusaha dibidang property rumah tangga
    dan mencapai kesuksesan yang luar biasa, mobil rumah dan fasilitas lain sudah saya miliki,
    namun namanya cobaan saya sangat percaya kepada semua orang,
    hingga suaatu saat saya ditipu dengan teman saya sendiri dan membawa semua yang saya punya,
    akhirnya saya menanggung hutang ke pelanggan-pelanggan saya totalnya 470 juta dan di bank totalnya 600 juta ,
    saya sudah stress dan hampir bunuh diri anak saya 3 orang masih sekolah di smp / sma dan juga anak sememtarah kuliah,tapi suami saya pergi entah kemana dan meninggalkan saya dan anaka-naknya ditengah tagihan hutang yang menumpuk,
    demi makan sehari hari saya terpaksa jual nasi bungkus keliling dan kue,
    ditengah himpitan ekonomi seperti ini saya bertemu dengan seorang teman
    dan bercerita kepadanya, alhamdulilah beliau memberikan saran kepada saya.
    dulu katanya dia juga seperti saya setelah bergabung dengan K.H. RAHMAT SANJAYA hidupnya kembali sukses,
    awalnya saya ragu dan tidak percaya tapi saya pikir dan melihat langsung hasilnya, `
    saya akhirnya bergabung dangan Program Hibah Dana Gaib!!! Semua petunjuk K.H. RAHMAT SANJAYA saya ikuti dan hanya 1 hari astagfirullahallazim,
    alhamdulilah demi allah dan anak saya,
    akhirnya 5m yang saya minta benar benar ada di tangan saya,
    semua utang saya lunas dan sisanya buat modal usaha,
    kini saya kembali sukses terimaksih K.H. RAHMAT SANJAYA saya tidak akan melupakan jasa aki.
    jika teman teman berminat, yakin dan percaya insya allah,
    saya sudah buktikan demi allah silahkan kunjungi website di www.hibahdanagaib.xtgem.com atau KLIK DISINI








































































    BalasHapus
  2. aslamu alaikum wr wb..
    bismillahirrahamaninrahim,,senang sekali saya bisa menulis
    dan berbagi kepada teman2 melalui tempat ini,
    sebelumnya dulu saya adalah seorang pengusaha dibidang property rumah tangga
    dan mencapai kesuksesan yang luar biasa, mobil rumah dan fasilitas lain sudah saya miliki,
    namun namanya cobaan saya sangat percaya kepada semua orang,
    hingga suaatu saat saya ditipu dengan teman saya sendiri dan membawa semua yang saya punya,
    akhirnya saya menanggung hutang ke pelanggan-pelanggan saya totalnya 470 juta dan di bank totalnya 600 juta ,
    saya sudah stress dan hampir bunuh diri anak saya 3 orang masih sekolah di smp / sma dan juga anak sememtarah kuliah,tapi suami saya pergi entah kemana dan meninggalkan saya dan anaka-naknya ditengah tagihan hutang yang menumpuk,
    demi makan sehari hari saya terpaksa jual nasi bungkus keliling dan kue,
    ditengah himpitan ekonomi seperti ini saya bertemu dengan seorang teman
    dan bercerita kepadanya, alhamdulilah beliau memberikan saran kepada saya.
    dulu katanya dia juga seperti saya setelah bergabung dengan K.H. RAHMAT SANJAYA hidupnya kembali sukses,
    awalnya saya ragu dan tidak percaya tapi saya pikir dan melihat langsung hasilnya, `
    saya akhirnya bergabung dangan Program Hibah Dana Gaib!!! Semua petunjuk K.H. RAHMAT SANJAYA saya ikuti dan hanya 1 hari astagfirullahallazim,
    alhamdulilah demi allah dan anak saya,
    akhirnya 5m yang saya minta benar benar ada di tangan saya,
    semua utang saya lunas dan sisanya buat modal usaha,
    kini saya kembali sukses terimaksih K.H. RAHMAT SANJAYA saya tidak akan melupakan jasa aki.
    jika teman teman berminat, yakin dan percaya insya allah,
    saya sudah buktikan demi allah silahkan kunjungi website di www.hibahdanagaib.xtgem.com atau KLIK DISINI








































































    BalasHapus